Mencoba menyalurkan inti jiwa serta perasaan diri

Jumat, 25 Februari 2011

"The King's Speech"

"Film ini pantas memenangkan penghargaan Oscar. Namun itu belum seberapa apabila dibandingkan dengan keberhasilan film ini menginspirasi puluhan juta anak gagap diseluruh dunia. Juga, membuka mata kita tentang pentingnya mendengarkan orang lain" (Kompas, Minggu, 20 Feb'2011).



Bahkan, aku yang normalpun terinspirasi dengan film tersebut, walau hanya membaca sinopsisnya. Tergerak juga untuk menonton filmnya kelak.
Betapa kita harus terlihat 'sempurna' dimata orang lain, dan harus menutupi keterbatasan kita.
Sepatutnya bahwa kita harus menjadi diri kita sendiri setidak sempurnanya kita karena ada istilah "Tidak ada yang sempurna didunia".

Penilaian orang lain sepertinya lebih penting daripada kita harus PD dengan diri kita sendiri. "PD aja lagi"...! istilah itu populer, tapi tanyakan pada diri kita sendiri "Sudah PD kah saya ?". Aku sendiri pernah merasa tidak PD dengan diriku sendiri.

Mendengar dan Didengar 

Setiap manusia kurasa ada keinginan untuk mendengarkan maupun didengarkan. Ingin mencurahkan isi hati dan perasaan, dalam keadaan apapun perasaan kita. Bagiku, kadang mendengarkan curhat orang lain lebih mudah ketimbang kita harus mencurahkan isi hati kita sendiri kepada orang lain, bahkan kepada pasangan kita sendiri. Mungkin ada semacam trauma masa lalu yang mengakibatkan aku tidak bisa dengan lugas mengungkapkan isi hati dan perasaan, apalagi perasaan yang tidak enak. Buat apa mengungkapkannya kalau nantinya akan menjadi bumerang buatku,  tanpa solusiii !!!.

Just keep it only for you because you feel it!....mungkin itulah kata-kata yang pantas buatku. Memang itu adalah keinginanku sendiri, tak ada tekanan apapun. Tapi aku manusia normal, tidak seperti Pangeran Albert (King George VI) yang mempunyai keterbatasan dalam berbicara, karena keadaan dia diharuskan menjadi seorang Raja yang harus tampil sempurna dimata rakyatnya. Bagaimana dia berusaha menyembuhkan keterbatasannya itu dengan menggunakan jasa seorang terapis. King George pastinya tertekan dengan keadaannya karena ada saat orang tertekan dengan keadaan tertentu. Tetapi demi negara dan rakyatnya, mungkin beliau akan berusaha yang terbaik dan meyakini bahwa banyak orang yang mendukung dan memahami keadaannya.

Sulit memang untuk orang memahami kita begitu juga sebaliknya. Bahwasanya masing-masing orang berbeda karena Tuhan menciptakan manusia dengan keadaannya masing-masing pula. Begitu juga aku dengan sifat dan perasaanku. Aku ingin dipahami dan dimengerti orang lain seperti aku memahami dan mengerti akan mereka.

0 komentar:

Posting Komentar